Desa Sukawana merupakan daerah dataran tinggi,terletak 4 km arah Barat dari kota kecamatan Kintamani dan 10 km arah Barat kota Kabupaten Bangli, dengan luas wilayah 33,61 km2, Berbatasan dengan Dsa :
Sebelah utara |
Desa Kutuh |
Kintamani |
Sebelah selatan |
Desa Kintamani |
Kintamani |
Sebelah timur |
Desa Daup/ Bantang |
Kintamani |
Sebelah barat |
Desa Pingan/ Siakin |
Kintamani |
dengan sebagian besar lahan digunakan untuk kegiatan pertanian, yakni seluas 216,00 Ha ( 0,45%).
Desa Sukawana kecamatan Kintamani Bangli yang meliputi 9 Banjar/Pekraman. Kesembilan Banjar tersebut adalah Banjar Kuum, Banjar Kuta Dalem, Banjar Tanah Daha, Banjar Sukawana, Banjar Desa, Banjar Paketan, Banjar Munduk Lampah, Banjar Lateng, dan Banjar Kubusalia.
KEADAAN UMUM DESA
EKONOMI
Struktur perekonomian desa Susut didominsai oleh sektor pertanian, hal ini terlihat dari prosentase penggunaan lahan untuk usaha pertanian, yakni sebesar 50%, dengan sebagian besar penduduk menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Dimana sektor pertanian menjadi basis utama mata pencaharian penduduk. Sekitar 5913. jiwa atau 0,25% penduduk menggantungkan hidup dari sektor ini. Pertanian sawah menjadi kegiatan usaha utama bagi masyarakat desa, dengan produk unggulan berupa padi dan palawaija.
Masyarakat juga menggantungkan hidup dari sektor peternakan, dengan jenis ternak peliharaan seperti; sapi, babi, unggas dll. Sistim berusaha ternak yang dilakukan masyarakat masih bersifat tradisional, karena usaha ini diposisikan sebagi usaha sambilan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging keluarga.
Selain itu, ekonomi desa, juga digerakkan oleh sektor perdagangan dan industri kecil/rumah tangga.
SOSIAL DAN BUDAYA
Kondisi sosial budaya masyarakat desa akan sangat ditentukan oleh 4 pilar utama, yaitu penduduk, tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan tradisi/budaya masyarakat desa.
Penduduk merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan, karena dilihat dari perannya, maka penduduk merupakan sumber daya manusia yang memiliki peran sebagai pelaku utama sekaligus sebagai pemanfaat hasil pembangunan Di sektor pendidikan, Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pendidikan mulai dari gedung, tenaga pendidik dan bahkan biaya pendidikan melalui program BOS. Semua ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan meninitikberatkan pada pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan pelayanan dan kualitas pendidikan serta peningkatan kapasitas masyarakat.
Sebagian besar penduduk berpendidikan tamat SD disusul dengan tamat SMP, SLTA, DI, SI
Dibidang kebudayaan, perspektif budaya masyarakat sangat kental dengan nuansa budaya Bali, yang dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu. Philosofi Tri Hita Karena, menjadi tuntunan bagi masyarakat dalam mewujudkankesejahteraan lahir dan batin, yakni dengan menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, antara sesama manusia dan antar manusia dengan lingkungannya.Sementara di tingkat interaksi sosial, nilai-nilai paras paros sarpa naya salunglung sabyantaka ( kerukunan, keselarasan dan kepatutan) selalu menjadi pedoman dalam menciptakan ketertiban dan kedamaian dalam berinteraksi sosial antar masyarakat maupun dengan masyarakat lainnya;
KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pemerintah juga telah menyediakan sarana prasarana kesehatan dan tenaga medis dalam rangka untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehata. Dan di bidang kesejahteraan masyarakat, Pemerintah juga telah meluncurkan berbagai program seperti raskin, bedah rumah dll, namun permasalahan di sektor ini masih tetap terjadi. Kemiskinan tetap menjadi permasalahan utama desa, dengan jumlah penduduk miskin 286 jiwa